Languages:
Seorang pembuat film pribumi dari “Mídia Índia” merilis sebuah dokumenter untuk mengingatkan situasi serius yang tengah dihadapi oleh keluarga mereka, yaitu suku terasing Awá Guajá dari wilayah adat Araribóia, salah satu suku yang paling terancam kepunahannya di Amazon.
Suku Awá Guajá pada hakekatnya bergantung pada hutan untuk bertahan hidup – untuk berburu, mengumpulkan, dan untuk air. Namun, hutan wilayah adat Araribóia sedang berada dalam ancaman serius. Tidak ada apa pun yang tersisa di sekitarnya. Data resmi dari Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE) menunjukkan bahwa
Maranhão telah kehilangan 46% wilayah hutannya sebagai akibat dari deforestasi. Angkanya pun lebih tinggi di enam kota di sekitar wilayah adat, yaitu sebesar 52,5%.
Orang-orang suku terasing Awá Guajá berbagi wilayah adat Araribóia dengan keluarga Guajajara mereka. Sebanyak 120 orang Guajajara bertarung untuk menjaga hutan yang tersisa di tanah mereka dan menjaminkan keberadaan suku terasing keluarga mereka, melalui kegiatan pengawasan dan pemantauan.
Flay Guajajara, pembuat film pribumi, merekam dan menciptakan dokumenter ini untuk memobilisasi para pembela hutan scara global.
Erisvan Guajajara dari Mídia Índia berkata:
“Kami tidak mendapatkan izin dari orang-orang suku Awá untuk merekam, tapi kami tahu pentingnya menggunakan rekaman ini. Karena apabila kami tidak menunjukkannya ke seluruh dunia, orang-orang suku Awá akan terbunuh oleh para penebang liar. Kami harus menunjukkan bahwa suku Awá ada dan hidup mereka berada dalam bahaya. Kami menggunakan gambar-gambar ini sebagai teriakan minta tolong dan kami memanggil
pemerintahan untuk menjaga nyawa keluarga kami yang tidak menginginkan kontak dengan orang luar.”
