Skip to main content

Ergilia Rengifo López

Peru

Janda dari Jorge Rios,  yang dibunuh pada bulan September 2014, bersama dengan Edwin Chota dan dua pemimpin Ashaninka lainnya. Ergalia bersama putrinya, Diana, terus memperjuangkan hak atas tanahnya di Saweto – komunitas Alto Tamaya di Peru. Dia berbicara di berbagai konferensi pers di Lima, sebelum dan selama COP20 berlangsung. Hingga kini ia masih sering menjadi narasumber menyangkut isu demokrasi.

Setelah kembali ke Saweto untuk pertama kalinya sejak kematian suaminya, ia terpilih sebagai presiden untuk komunitasnya pada bulan Desember 2014, komunitas tersebut sudah tidak memiliki kepemimpinan formal sejak September 2014.

Pada hari Jumat 30 Januari 2015, masyarakat adat Ashaninka di Saweto – Alto Tamaya mendapatkan pengakuan atas tanah mereka. Pengakuan tersebut meliputi wilayah seluas 78,611 hektar provinsi Ucayali, sepanjang perbatasan pedalaman Peru dengan Brasil.

Ergilia adalah ibu dari enam orang anak.