Bahkan hutan yang dikelola dengan baik dan telah mendapatkan pengakuan, kerap kali menghadapi tantangan konstan. Tetapi dengan teknologi GPS dan drone yang inovatif, didorong melalui kampanye kerjasama, dan dengan dukungan pemerintah daerah serta sektor ekowisata, orang Setulang dapat terbantu untuk berkembang. Mereka telah menunjukkan bahwa hak-hak masyarakat, lingkungan dan pembangunan bisa berjalan seiring.
Desa Setulang yang memiliki sumber air bersih, perikanan yang berkelanjutan, perburuan, bahan bangunan, buah-buahan dan obat tradisional, sebuah bank ‘hidup’ untuk generasi mendatang. Namun hutan lebat mereka masih menghadapi ancaman dari perusahaan kayu, kelapa sawit dan pertambangan. Kepala desa kemudian menemukan solusi baru dan inovatif untuk melindungi tanah bersama dengan tim ahli dari Kalimantan Barat yang mungkin memiliki jawabannya. Drone berbasis GPS yang digunakan untuk pertama untuk memetakan lahan masyarakat untuk pertama kalinya memberikan hasil yang sangat mengesankan.
